POSTINGAN INI DIEDIT 9 TAHUN SETELAH SAYA MENULIS POSTINGAN INI tgl 21/11/2008 dulu.
Sekarang tanggal 20 Februari 2018. Hari Selasa.
Tidak pernah terpikirkan oleh Saya bahwa tulisan saya tahun 2008 ini akan banyak dilihat orang. Terakhir katanya yg lihat postingan ini ada 102 ribu orang (menurut notifikasi)... uwoow banget. Itu akibat ada youtuber yg nyuplik postingan saya ini, digabung-gabung dengan fotonya dia dan dianalisis sendiri. Ih kok gitu sih ya...
Dan ternyata menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi sendiri diantara kalangan pembaca. Haduuuh saya bingung antara harus senang apa kaget wkwkwk. Akhirnya setelah berjuang mengingat-ingat akun email mana yang dipake buat blog ini dan apa passwordnya, saya akhirnya berhasil masuk. Alhamdulillah.
Btw sekarang saya sudah jadi Ibu-ibu beranak dua dan nggak bergw-elo lagi. Tapi postingan yg 2008 itu gak saya edit... tetep gw elo.
OK
1. Saya cuma ketemu Pidi Baiq 3x. Sekali tahun 2008, sekali saat Pesta Seni ITB tanggal 2-10-2010 (beli keripik setan the panas dalam level 5) dan sekali lagi saat hamil pertama pas ngidam (kalo gak salah, lupaaaaaa).
2. Ini foto diambil dengan kamera saku yaaaaaaaaang belum disetting tanggalnya. Gak dibuat-buat. Ada yang komen katanya postingan ini dibuat-buat. Nggaaak mbak. Saat hari itu pas diakhir perjumpaan, kami sholat magrib berjamaah. Pidi Baiq jadi imamnya, dan Alhamdulillah suaranya bagus dan bacaannya fasih. Bener deh. Dan di foto kami bertiga itu udah malem mbak, masa jamnya jam 13?
3. Dulu Pidi Baiq sebelum menjadikan Dilan sebagai Novel, nulis dulu ceritanya - berseri- di blog di pidibaiq.multiply.com.... Itu kalau blogger lama yang ngikutin blognya pasti tahu. Itu jauh sebelum tahun 2015. Lupa lah, blognya juga sudah nggak ada.
4. Apakah Pidi Baiq itu Dilan, Milea itu bu Rosi? Saya gak tauuuuu. Tapi saya pernah denger Tika Panggabean pas lagi siaran di radio sama Ujo, Tika yang nonton Dilan 2x bilang: setiap celetukan Dilan, ngomongnya Dilan : Pidi Baiq banget, itu Pidi pisan. Yang kenal Pidi Baiq pasti tau katanya. Soal bu Rosi yang pernah dihadiahin TTS sudah diisi itu kalo nggak salah pernah diceritain di seri Drunken itu. Lupa yang mana tapi saya sudah baca ke-4 Drunkennya. Drunken Mama, Drunken Monster, Drunken Molen dan Drunken Marmut.
5. Milea itu siapa? saya juga gak tau. Jangan dipikirin serius hihihi.
6. Jangan lupa baca novel atau buku Pidi Baiq yang lain ya. Bodor. Saya pernah nulis review Drunkennya: http://anggauzz.blogspot.co.id/2008/11/drunken-monster-drunken-molen.html
dan http://anggauzz.blogspot.co.id/2009/02/drunken-mama.html
7. Jangan lupa follow IG saya yaaaa @gumitterink
8. Oh ya saya gak ngapus-ngapusin komentar. Itu dihapus sama yang nulisnya sendiri. Saya baru masuk ke blog ini hari ini... 20 Feb 2018.
Sekian dulu yaaa tambahan postingannya....
--- tante Angga yang sekarang dipanggilnya: Gumi-
XXXXXXXXXXXXXXXXXX
Alkisah... suatu hari, setelah gw membabat 2 novel gila, drunken monster dan drunken molen... gw jadi berkhayal... gw pengennnn banget ketemu ama orang yang bikin catatan harian yang cacat ini....
apalagi... mulai dari ibu hamil...
ampe anak kecil... kayaknya demen amat amaaa novel ini.
gw lantas mengirim surat ke pidibaiq, si empunya novel ini, bilang makasih karena dia udah bikin gw gila. Gw nyesel beli buku dia, harganya 30ribu dan diberi dengan darah... bukunya gampang banget dibaca, se-perjalanan dari gramed BIP ampe rumah. Di jalan gw cekikikan sendiri, heheheh. Asli, gak bisa jaim.
kemudian daripada itu, gw nge-add YMnya dan Alhamdulillah-nya, dia menjawab lamaran gw. Dan yang tak disangka-sangka di hari hujan itu, dia onlen di YM, langsung sajah gw sambut dan sambit, minta nomor hape dan ngajak nge-date.
Tarraaa....
lokasi perjumpaan: Bimbel Villa Merah
kalo elo-elo belum tau kenapa gw sukaaa sekalee ma pidibaiq, liat aja di blognya sendiri.
ini biographinya.
Pidi Baiq
lahir dengan nama asli seperti itu (gw udah nanya, beneran deh) pada tanggal 8 Agustus 1972 (dimananya, gw lupa nanya). Bapak 2 anak ini (baru 2, tergantung bunda-nya mau nambah apa nggak) adalah Sarjana lulusan Kriya Tekstil ITB (angkatannya lupa juga nanyanya, tapi pasti udah tua banget).
Beliau mendapat gelar Yang Dipertuan Agung Raja Kami Pidi Baiq dan pada tanggal 8 Januari 2008 lalu mengambil alih The Panas Dalam Band dari tangan Egi, karena Egi dianggap udah jadi orang serius, dan the Panas Dakam Band kembali kepada ruhnya semula. Dengan begitu, ia menjadi vokalis The Panas Dalam Band lagi.
Kesukaannya adalah bersenang senang... Ia tidak menjabat sebagai Dekan FSRD ARS International lagi karena sibuk bersenang senang. Ohyah beliau ini juga sebagai anggota tim kreatif Project P, Staf ahli Bimbel Villa Merah (jl. Ciliwung 23), Konsultan di galeri seni dan budaya Space 59, Ilustrator Mizan dan seorang penulis buku, serial Drunken.
Untuk resensi Drunken Monster dan Drunken Molen-nya akan menyusul yah.
Dan Insyaallah, Desember 2008 ini beliau akan menerbitkan Drunken Mama.
Pada tanggal 18 Agustus 1995 di FSRD ITB Pidi Baiq mendirikan The Panasdalam Kingdom dengan menobatkan dirinya sendiri sebagai kepala negara. Negara ini mempunyai bentuk kegislatif sendiri, demografi sendiri, bahasa sendiri, budaya sendiri, ibukota sendiri, dan mata uang sendiri... ya iyalah masa ya iya dong.
Motto tidak resminya: Argumentum in Absurdum.
Motto tidak resminya: Allah melindungi Raja Kami.
Negara ini hidup dengan damai, dan pada tahun 1999 memutuskan untuk bergabung kembali dengan Indonesia dikarenakan lengsernya Presiden RI waktu itu. Pidi Baiq merasa Indonesia mulai milik kita kembali.
Hidupnya emang unik banget, karena kang Pidi sepertinya nggak pernah menganggap sesuatu menjadi masalah... segala sesuatu yang diperbuatnya itu spontan, gak mikir dulu dan gak masuk dalam logika orang normal. Heheheh.
Macam dia bikin syukuran tumpengan waktu Timur tamat game Naruto, trus waktu dia foto studio (dengan tema: caleg) dengan tukang tangga, waktu dia gantiin supir angkot nyetir dan teu baleg nyupirinnya hingga penumpang kesel, waktu dia ngaku bawa rombongan orang gila untuk mandi di ciater, waktu dia ngarang cerita ketemu monster pas pulang malem dan ditanya istrinya 'kenapa pulang malem', waktu dia ntraktir molen ke ibu-ibu TK, dan waktu-waktu yang lain.
Pidi Baiq emang orang aneh dan kurang kerjaan, heheheh. Heran juga, Bu Rosi kok sabar banget punya suami macam ini.
Terakhir, pas ketemu dia, dia malah lagi niat mo beli gerbong kereta untuk dijadikan tempat tinggal. Weeewwww...
Di blognya yang 'ancur' itu, kang pidi juga menerbitkan 100 aphorisma-nya, alias kata-kata hasil pemikirannya yang dalem, heheheh... beberapa akan gw kutip:
Aphorisma yang gw setuju alias sepemikiran:
nomor 11
Makanlah, karena kita tidak tahu kapan mati
nomor 12
Orang yang kau pilih waktu pemilu, adalah yang kelak dengan sirine polisi menyuruhmu minggir di jalan raya
nomor 16
Setiap yang tidur pasti memejamkan mata, setiap yang memejamkan mata belum tentu tidur
(tapi nggak berlaku ni ma ikan)
nomor 20
Waktu kecil disuruh-suruh makan, sudah besar disuruh suruh kerja
nomor 22
Waktu kecil banyak ngomong dipuji-puji, sudah besar banyak ngomong dimaki-maki
nomor 25
Kalau jadian makan-makan, kalau putus minum-minum
nomor 31
Rajin pangkal capek
nomor 37
Hidup ini main-main, sekolah-lah yang telah menyebabkannya menjadi serius
YANG KAGAK SETUJU
nomor 6
Seandainya aku boleh memilih sebelum dilahirkan, betapa enak menjadi perempuan, tinggal membuka aurat dan lelaki bekerja keras untuk mendapatkannya.
alasan: oooo... belum pernah merasakan bagaimana melahirkannya yaa!!! Dasar laki-laki! Apalnya cuma buka aurat doang...
Ini dia kang pidi,,, nampak cool...
Bang Pidi punya 2 anak, namanya Timur dan Bebe. Istrinya namanya Bu Rosi, seorang psikolog. Cocok kan? Psikolog ma pasien? hehehehhe -sorry bang---
Ada kisah dimana Pidi sedang berjuang memperebutkan cinta bu Rosi, soale saingannya buanyaaak banget, lebih ganteng, lebih kayaa, heheheh....
Kalau saingannya itu beliin boneka, mawar, coklat pas bu Rosi ultah,
Pidi malah ngasih TTS yang udah diisi (diisi bener, bukan ngasal)
dan bilang:
"Rosi, ini TTS hadiah ultah... udah saya isiin buat kamu"
weww....
yang ini namanya Bebe Utara,,,
yang ini namanya Timur
Sebelum pulang, fotofoto dulu dong, hehehhe